
Pernahkah Anda bertanya-tanya, berapa kubik excavator per jam bisa mengeruk tanah? Pertanyaan ini sangat krusial bagi kontraktor, operator, atau siapapun yang terlibat dalam proyek galian. Mengetahui produktivitas excavator dalam satuan m³ per jam membantu Anda merencanakan anggaran, waktu, dan sumber daya lebih efisien. Menurut riset dari Construction Equipment Association, produktivitas excavator modern bisa mencapai 50-300 m³ per jam tergantung jenis mesin, bucket, dan kondisi lapangan. Artikel ini akan membahas secara detail berapa kubik excavator per jam berdasarkan faktor-faktor teknis seperti kapasitas bucket, jenis tanah, dan efisiensi operator.
- Mengenal Produktivitas Excavator dalam m3 per Jam
- Rumus Hitung m3 Excavator per Jam (Praktis & Akurat)
- Kapasitas Bucket Excavator per Jam (Tipe & Merek Terpopuler)
- Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Excavator per Jam
- Perbandingan Produktivitas Excavator per Jam (Klasik vs Modern)
- Cara Meningkatkan Hasil Galian Excavator per Jam
- Konversi Satuan: m3 ke Ton untuk Material Galian
- Studi Kasus: Hitungan Nyata di Proyek Jalan & Gudang
- FAQ Seputar Produktivitas Excavator
- Kesimpulan & Rekomendasi
Mengenal Produktivitas Excavator dalam m3 per Jam
Apa Itu Produktivitas Excavator?
Produktivitas excavator mengacu pada volume material (dalam m³ atau ton) yang bisa digali atau dipindahkan per satuan waktu, biasanya per jam. Konsep ini tidak hanya bergantung pada kapasitas bucket excavator per jam, tetapi juga pada waktu siklus excavator dan faktor eksternal seperti jenis tanah. Misalnya, excavator Komatsu PC200 dengan bucket standar 0,93 m³ memiliki produktivitas berbeda di tanah lempung dibandingkan pasir.
Dalam praktiknya, hitungan volume galian excavator per jam juga dipengaruhi oleh faktor efisiensi excavator per jam seperti delay operasional atau pergantian shift. Data dari produsen seperti Caterpillar menunjukkan bahwa excavator kelas 20-ton seperti Cat 320D bisa menghasilkan 120-160 m³/jam dalam kondisi ideal dengan efisiensi 85%.
Kenapa Hitungan Kubik per Jam Penting?
Menghitung berapa kubik excavator per jam bukan sekadar teori—ini berdampak langsung pada biaya proyek. Kesalahan estimasi bisa menyebabkan overbudget atau keterlambatan. Misalnya, jika Anda mengira excavator Hitachi ZX200 bisa menghasilkan 200 m³/jam padahal realitasnya hanya 140 m³/jam, jadwal penggalian fondasi bisa molor 30%.
Selain itu, perhitungan volume tanah excavator per jam membantu memilih alat yang tepat. Untuk galian drainase kecil, mini-excavator 5-ton dengan output 30 m³/jam mungkin lebih ekonomis daripada menggunakan Kobelco SK350 yang boros bahan bakar. Pemahaman ini juga vital saat menyusun time schedule atau menghitung konversi satuan m3 ke ton untuk pengangkutan material.
Rumus Hitung m3 Excavator per Jam (Praktis & Akurat)
Rumus Dasar: Volume Bucket × Siklus per Jam
Rumus inti untuk mengetahui berapa kubik excavator per jam adalah: Produktivitas (m³/jam) = Kapasitas Bucket (m³) × Jumlah Siklus per Jam. Siklus mencakup penggalian, mengangkat, berputar (swing), membuang, dan kembali ke posisi awal. Misalnya, Volvo EC210 dengan bucket 1,2 m³ yang menyelesaikan 100 siklus/jam akan menghasilkan 120 m³/jam.
Namun, rumus hitung m3 excavator per jam ini perlu disesuaikan dengan faktor efisiensi (biasanya 0,8-0,9 untuk kondisi normal). Jika siklus teoritis 100 kali/jam tetapi ada delay 15 menit, maka siklus efektif menjadi 85 kali. Dengan demikian, produktivitas real menjadi 1,2 m³ × 85 = 102 m³/jam. Variabel lain seperti sudut swing excavator juga memengaruhi kecepatan siklus.
Contoh Kasus Hitungan Nyata
Mari ambil kasus Doosan DX300 dengan bucket 1,4 m³. Data pabrikan menunjukkan waktu siklus rata-rata 24 detik (150 siklus/jam teoritis). Dengan efisiensi 85%, maka siklus nyata adalah 127 kali. Maka produktivitas excavator per jam dalam m3 adalah 1,4 × 127 = 177,8 m³/jam. Angka ini bisa turun 20-30% di tanah berbatu atau kedalaman galian excavator melebihi 5 meter.
Baca juga: Sewa Excavator PC200 Jogja
Kapasitas Bucket Excavator per Jam (Tipe & Merek Terpopuler)
Tabel Perbandingan Merek: Komatsu, Hitachi, Caterpillar, dll.
Berikut perkiraan berapa kubik excavator per jam untuk beberapa merek populer (dengan asumsi efisiensi 85% dan tanah biasa):
| Merek & Model | Kapasitas Bucket (m³) | Produktivitas (m³/jam) |
|---|---|---|
| Komatsu PC200 | 0,93 | 105-125 |
| Hitachi ZX350 | 1,6 | 180-210 |
| Caterpillar 330 | 1,9 | 220-250 |
| Kobelco SK210 | 1,1 | 130-150 |
| Volvo EC380 | 2,2 | 260-290 |
Data di atas bisa berubah signifikan tergantung jenis bucket excavator. Bucket heavy-duty untuk tanah keras biasanya 15-20% lebih kecil volumenya dibanding bucket standar, tetapi lebih tahan aus sehingga cocok untuk proyek jangka panjang.
Perbedaan Bucket Standard vs Heavy-Duty
Pemilihan bucket sangat memengaruhi kapasitas bucket excavator per jam. Bucket standar (seperti pada Hyundai R220) ideal untuk tanah lunak atau material ringan, dengan volume maksimal untuk efisiensi muat. Sementara bucket heavy-duty (seperti di Liebherr R926) memiliki pelat baja lebih tebal dan gigi khusus untuk batuan, mengurangi kapasitas m³ tetapi meningkatkan ketahanan.
Sebagai contoh, Komatsu PC300 dengan bucket standar 1,6 m³ bisa menghasilkan 190 m³/jam di tanah lempung. Namun jika mengganti ke bucket heavy-duty 1,3 m³ untuk batu kali, produktivitas mungkin turun ke 150 m³/jam—tapi dengan keuntungan mengurangi downtime akibat kerusakan bucket. Ini menunjukkan bahwa perhitungan volume tanah excavator per jam harus mempertimbangkan jenis pekerjaan excavator secara spesifik.
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Excavator per Jam
Jenis Tanah & Pengaruhnya pada Kecepatan Galian
Pengaruh jenis tanah pada produktivitas excavator sangat signifikan. Tanah pasir kering bisa digali 30% lebih cepat daripada tanah liat basah karena gaya lekat material. Data lapangan menunjukkan bahwa excavator Sumitomo SH210 mampu menghasilkan 160 m³/jam di pasir, tetapi hanya 110 m³/jam di tanah liat padat—penurunan hampir 30%.
Faktor lain adalah konversi satuan m3 ke ton. Material seperti batu pecah memiliki berat jenis tinggi (1,7-1,8 ton/m³), sehingga meski volume bucket terisi penuh, beratnya bisa melebihi kapasitas angkat excavator. Ini memaksa pengurangan muatan per siklus, yang berdampak pada berapa kubik excavator per jam yang bisa dicapai.
Kondisi Medan & Kedalaman Galian
Medan miring atau berlumpur bisa mengurangi produktivitas hingga 40%. Excavator XCMG XE200 yang biasanya menghasilkan 100 m³/jam di tanah datar, mungkin hanya 60 m³/jam di lereng 15 derajat karena keterbatasan stabilitas dan waktu siklus excavator yang lebih lama. Kedalaman galian juga kritis—penggalian lebih dari 70% dari panjang stick biasanya memperlambat siklus.
Baca juga: Kategori Excavator
Skill Operator & Efisiensi Swing
Pengalaman operator excavator bisa menyebabkan variasi produktivitas 15-25% untuk mesin yang sama. Operator ahli mengoptimalkan sudut swing excavator (idealnya 60-90 derajat), menghindari pengisian bucket berlebihan, dan meminimalkan gerakan sia-sia. Sebuah studi kasus di proyek jalan tol menunjukkan bahwa Sany SY210 dioperasikan oleh veteran bisa mencapai 140 m³/jam, sedangkan operator pemula hanya 110 m³/jam.
Faktor perawatan juga krusial. Excavator JCB JS330 yang rutin di-service memiliki waktu respons hidrolik lebih cepat, mengurangi delay antar siklus. Sebaliknya, alat dengan filter tersumbat atau oli degradasi akan bergerak lambat, memengaruhi faktor efisiensi excavator per jam secara keseluruhan.
Perbandingan Produktivitas Excavator per Jam (Klasik vs Modern)
Excavator Mini vs Excavator Besar (Contoh: Komatsu PC200 vs PC300)
Perbandingan produktivitas excavator per jam antara kelas mini (5-10 ton) dan besar (30-50 ton) menunjukkan trade-off yang jelas. Mini-excavator seperti Doosan DX220 cocok untuk proyek sempit dengan output 50-80 m³/jam, sementara excavator besar seperti Komatsu PC300 bisa mencapai 200-240 m³/jam. Namun, biaya operasional per m³ biasanya lebih rendah untuk unit besar jika digunakan secara intensif.
Pemilihan harus mempertimbangkan jenis pekerjaan excavator. Untuk pemasangan pipa di perkotaan padat, mini-excavator lebih unggul karena mobilitasnya. Sementara untuk pembuatan kolam retensi dengan volume galian besar, excavator kelas 30-ton seperti Hitachi ZX350 atau Caterpillar 330 lebih ekonomis dalam hal berapa kubik excavator per jam yang dihasilkan.
Efisiensi Bahan Bakar vs Output Kubikasi
Teknologi modern seperti sistem hibrid pada Volvo EC210 atau mode ECO di Kobelco SK210 menawarkan efisiensi bahan bakar 10-15% lebih baik tanpa mengorbankan produktivitas. Sebagai contoh, excavator generasi lama mungkin menghabiskan 15 liter solar per jam untuk output 100 m³, sedangkan model terbaru hanya butuh 12 liter untuk volume sama.
Inovasi lain seperti auto-idle shutdown dan kontrol aliran hidrolik cerdas berkontribusi pada optimasi cara meningkatkan hasil galian excavator per jam. Pilot project menggunakan Liebherr R914 dengan teknologi ini menunjukkan peningkatan produktivitas 8% sekaligus penghematan bahan bakar 11%—faktor krusial dalam proyek berjangka panjang.
Cara Meningkatkan Hasil Galian Excavator per Jam
Pemilihan Bucket yang Tepat untuk Material
Mengetahui berapa kubik excavator per jam bisa dioptimalkan dengan memilih bucket yang sesuai dengan jenis material. Misalnya, bucket bergigi cocok untuk tanah keras atau batuan, sementara bucket rata lebih efisien untuk material lepas seperti pasir. Kapasitas bucket excavator per jam juga dipengaruhi oleh ukuran dan desainnya. Sebagai contoh, Komatsu PC200 dengan bucket 0.8 m³ akan berbeda produktivitasnya dibanding Hitachi ZX350 yang menggunakan bucket 1.5 m³. Faktor efisiensi excavator per jam bisa meningkat hingga 30% hanya dengan pemilihan bucket yang tepat.
Selain itu, pertimbangkan juga jenis pekerjaan excavator. Untuk galian dalam, bucket berukuran kecil tetapi dalam lebih efektif, sementara untuk pengisian dump truck, bucket lebar dengan kapasitas besar lebih optimal. Pengaruh jenis tanah pada produktivitas excavator juga signifikan—tanah liat yang lengket memerlukan bucket dengan fitur anti-stick. Jadi, sebelum menghitung volume galian excavator per jam, pastikan bucket yang digunakan sudah sesuai dengan material dan kondisi medan.
Tips Optimasi Waktu Siklus
Waktu siklus excavator adalah salah satu kunci untuk meningkatkan berapa kubik excavator per jam. Waktu siklus terdiri dari penggalian, mengangkat, berputar (swing), membuang, dan kembali ke posisi awal. Untuk mengurangi waktu ini, operator harus memperhatikan sudut swing excavator. Semakin kecil sudut swing, semakin cepat siklusnya. Misalnya, Caterpillar 320D dengan sudut swing 90° bisa menyelesaikan lebih banyak siklus per jam dibanding swing 180°.
Pengalaman operator excavator juga berperan besar. Operator yang terlatih bisa meminimalkan gerakan tidak perlu dan mengatur kecepatan hidrolik sesuai kebutuhan. Selain itu, perhitungan volume tanah excavator per jam bisa lebih akurat jika waktu siklus dikurangi. Contohnya, Kobelco SK210 dengan waktu siklus 20 detik bisa menghasilkan 120 siklus per jam, sedangkan jika waktu siklus 30 detik, hanya 80 siklus. Artinya, efisiensi waktu bisa meningkatkan produktivitas excavator per jam dalam m3 secara signifikan.
Perawatan Rutin untuk Performa Maksimal
Produktivitas excavator per jam dalam m3 sangat bergantung pada kondisi mesin dan komponen pendukungnya. Perawatan rutin seperti penggantian oli, filter, dan pelumasan track bisa mencegah downtime yang mengurangi hasil galian. Faktor efisiensi excavator per jam juga dipengaruhi oleh kondisi undercarriage—jika terlalu aus, pergerakan excavator menjadi lambat dan boros bahan bakar.
Selain itu, perawatan hidrolik dan sistem kontrol sangat penting untuk menjaga ketepatan rumus hitung m3 excavator per jam. Excavator seperti Volvo EC210 yang dirawat dengan baik bisa bekerja lebih stabil dibanding yang jarang diperiksa. Baca juga: Rekomendasi Ahli Sewa Excavator Plus Dump Truck Jogja untuk tips perawatan dari profesional.
Konversi Satuan: m3 ke Ton untuk Material Galian
Cara Menghitung Berat Tanah/Batuan per m3
Mengetahui berapa kubik excavator per jam seringkali perlu dikonversi ke ton, terutama untuk perhitungan biaya transport. Berat material galian bervariasi tergantung jenisnya. Misalnya, tanah biasa memiliki berat sekitar 1,4 ton/m³, sedangkan batu pecah bisa mencapai 1,6-1,8 ton/m³. Rumus hitung m3 excavator per jam bisa dikalikan dengan berat jenis material untuk mendapatkan hasil dalam ton.
Perhitungan bahan material galian juga harus mempertimbangkan kepadatan. Tanah yang baru digali lebih ringan karena masih gembur, tetapi setelah dipadatkan, volumenya berkurang sementara beratnya tetap. Contoh, Doosan DX300 menggali 50 m³ tanah lempung per jam, setara dengan 70 ton/jam (50 x 1,4). Konversi satuan m3 ke ton ini penting untuk perencanaan logistik proyek.
Tabel Referensi Material Umum (Tanah, Pasir, Batu)
Berikut perkiraan berat jenis material umum untuk memudahkan perhitungan volume galian excavator per jam: Tanah liat (1,3-1,5 ton/m³), pasir kering (1,5-1,7 ton/m³), batu basalt (2,8-3,0 ton/m³). Data ini membantu dalam memprediksi produktivitas excavator per jam dalam m3 sekaligus berat muatan. Misalnya, Hitachi ZX200 dengan kapasitas bucket 0,9 m³ mengangkut pasir akan menghasilkan 1,35-1,53 ton per bucket.
Perbandingan produktivitas excavator per jam juga bisa dilihat dari jenis material. Excavator seperti Hyundai R350 mungkin lebih cepat menggali tanah daripada batu karena perbedaan berat dan kekerasan material. Faktor efisiensi excavator per jam perlu disesuaikan dengan tabel referensi ini agar perencanaan proyek lebih akurat.
Studi Kasus: Hitungan Nyata di Proyek Jalan & Gudang
Contoh Perhitungan di Proyek Tanah Liat (Lambat)
Di proyek jalan dengan tanah liat, berapa kubik excavator per jam bisa turun hingga 40% karena material lengket. Misalnya, Komatsu PC300 biasanya menghasilkan 80 m³/jam di tanah biasa, tetapi di tanah liat hanya 50 m³/jam. Pengaruh jenis tanah pada produktivitas excavator sangat jelas terlihat. Waktu siklus juga meningkat karena bucket sering perlu dibersihkan.
Untuk mengatasi ini, operator bisa menggunakan bucket dengan pelapis anti-stick dan mengurangi beban per bucket agar tidak terlalu berat. Faktor efisiensi excavator per jam di tanah liat bisa ditingkatkan dengan teknik penggalian bertahap dan pemilihan waktu kerja saat tanah tidak terlalu basah.
Contoh Perhitungan di Proyek Pasir (Cepat)
Berbeda dengan tanah liat, di proyek gudang dengan material pasir, produktivitas excavator per jam dalam m3 bisa sangat tinggi. Contoh, Caterpillar 330 dengan bucket 1,2 m³ mampu mencapai 100-120 m³/jam karena pasir mudah digali dan tidak menempel. Perhitungan volume tanah excavator per jam di pasir lebih mudah diprediksi karena konsistensi material yang stabil.
Namun, kedalaman galian excavator tetap perlu diperhatikan. Pasir yang terlalu dalam bisa longsor, sehingga perlu penggalian bertahap. Baca juga: Sewa Excavator Jogja untuk solusi excavator yang cocok untuk proyek pasir.
FAQ Seputar Produktivitas Excavator
“Berapa m3/jam excavator Komatsu PC200?”
Pertanyaan berapa kubik excavator per jam untuk Komatsu PC200 tergantung material dan kondisi. Rata-rata, PC200 dengan bucket 0,8 m³ bisa menghasilkan 60-80 m³/jam di tanah biasa. Produktivitas excavator per jam dalam m3 ini bisa berubah jika material lebih keras atau operator kurang berpengalaman.
Faktor efisiensi excavator per jam juga dipengaruhi perawatan. PC200 yang rutin diservis bisa bekerja lebih optimal dibanding yang jarang diperiksa. Jadi, selain kapasitas bucket excavator per jam, kondisi mesin juga penting.
“Apakah jenis bucket mempengaruhi waktu siklus?”
Ya, jenis bucket excavator sangat mempengaruhi waktu siklus. Bucket besar mungkin mengangkat lebih banyak material per siklus, tetapi beratnya bisa memperlambat gerakan. Sebaliknya, bucket kecil lebih cepat tetapi memerlukan lebih banyak siklus untuk volume yang sama. Rumus hitung m3 excavator per jam harus mempertimbangkan keseimbangan ini.
Contoh, Volvo EC210 dengan bucket general purpose bisa lebih cepat dibanding bucket heavy-duty di material yang sama. Jadi, pemilihan bucket harus sesuai dengan jenis pekerjaan excavator untuk hasil terbaik.
“Bagaimana menghitung downtime excavator?”
Dowtime excavator mengurangi berapa kubik excavator per jam yang bisa dicapai. Cara menghitungnya adalah total waktu kerja – waktu produktif. Misalnya, jika excavator bekerja 8 jam tetapi hanya 6 jam produktif, downtime-nya 2 jam (25%). Perhitungan bahan material galian harus memperhitungkan angka ini agar realistis.
Dowtime bisa disebabkan perawatan excavator yang kurang, kerusakan, atau kondisi medan galian yang buruk. Meminimalkan downtime adalah kunci meningkatkan produktivitas.
Kesimpulan & Rekomendasi
Mengetahui berapa kubik excavator per jam adalah kunci efisiensi proyek. Dari pemilihan bucket, optimasi waktu siklus, hingga perawatan, semua faktor saling terkait. Konversi satuan m3 ke ton juga penting untuk perencanaan logistik. Studi kasus menunjukkan bahwa jenis material sangat mempengaruhi produktivitas.
Untuk hasil terbaik, konsultasikan dengan ahli yang memahami perhitungan volume galian excavator per jam dan faktor-faktor teknis lainnya. Dengan perencanaan matang, produktivitas excavator per jam dalam m3 bisa dimaksimalkan sesuai kebutuhan proyek.
